Investasi

Ada Risiko Krisis di Balik Hype Investasi Pusat Data

Investor berbondong-bondong mengucurkan dana melalui paket utang besar-besaran untuk membiayai pusat data yang mendukung infrastruktur kecerdasan buatan

2 menit membaca Sumber: Bloomberg
Ada Risiko Krisis di

Bloomberg, Investor berbondong-bondong mengucurkan dana melalui paket utang besar-besaran untuk membiayai pusat data yang mendukung infrastruktur kecerdasan buatan, namun ketidakpastian terkait permintaan jangka panjang akan daya komputasi menandakan potensi krisis bagi beberapa pemain, menurut survei industri.

Perusahaan konsultasi global AlixPartners melakukan survei terhadap sekitar 400 eksekutif senior di industri pusat data, meminta mereka untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di sektor tersebut.

Salah satu kekhawatiran utama dalam survei yang diterbitkan pada Selasa adalah bahwa permintaan yang tak terpuaskan saat ini terhadap pusat data tidak akan sejalan dengan fungsi dan kemampuan mereka di masa depan, yang berpotensi menyebabkan gangguan dan konsolidasi di sektor tersebut. 

Telah terjadi ledakan kesepakatan pendanaan dari raksasa teknologi saat perusahaan berlomba-lomba membangun infrastruktur untuk mendukung pengembangan AI. Miliaran dolar AS telah dihabiskan untuk server farm, memicu kekhawatiran tentang valuasi di kompleks AI. Saat ini, ledakan utang AI memecahkan rekor permintaan investor. 

Minggu lalu, Meta Platforms Inc. berhasil mengumpulkan pesanan senilai US$125 miliar — rekor tertinggi dalam penjualan obligasi korporasi — untuk obligasi senilai US$30 miliar, yang merupakan obligasi dengan rating tinggi terbesar di AS sejak 2023, menurut laporan Bloomberg.

Hanya beberapa tahun yang lalu, sebelum demam kecerdasan buatan (AI) mencapai puncaknya, pusat data dianggap terlalu terbebani akibat pembakaran kas yang tinggi dan neraca keuangan yang terlalu berutang. Contohnya: Cyxtera Technologies Inc. mengajukan perlindungan Bab 11 pada 2023 akibat kekurangan likuiditas.

AlixPartners menemukan bahwa 86% responden memperkirakan valuasi aset pusat data akan tetap tinggi, didukung oleh faktor seperti efisiensi energi dan lokasi. Namun, 61% juga mengantisipasi potensi krisis industri, didorong oleh kenaikan biaya energi, persaingan, dan gangguan teknologi. 

Risiko bagi industri tetap melimpah, mulai dari keterbatasan pasokan listrik dan rantai pasokan, hingga ketidakpastian geopolitik dan hambatan regulasi, menurut survei tersebut. 

Akan ada pemenang, kata Andrej Danis, mitra dan direktur pelaksana di AlixPartners, tetapi juga akan ada yang kewalahan. Pusat data membutuhkan banyak uang, dan pada akhirnya, investor akan ingin melihat hasil dari pengembalian investasi mereka, kata Danis.